gravatar

maria ozawa

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.
READ MORE - maria ozawa

gravatar

Rieke'oneng' bicara soal Hapsari

VIVAnews - Rieke Diah Pitaloka, anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, prihatin dengan nasib Hapsari, pekerja rumah tangga Asal Wonosobo, Jawa Tengah. Rieke (Jawa Barat II) menyatakan, akan memperjuangkan Rancangan Undang-undang Pekerja Rumah Tangga untuk kembali masuk Program Legislasi Nasional agar tak ada lagi "Hapsari-Hapsari baru."

"Peristiwa mengenaskan yang menimpa pekerja rumah tangga (PRT) bernama Hapsari, 39 tahun menjadi bukti kekerasan terhadap para PRT terus saja terjadi," kata Rieke yang dikenal berkat perannya sebagai "Oneng" dalam sitkom Bajaj Bajuri itu.

Rieke menyatakan dalam pernyataan tertulisnya ke VIVAnews, Indonesia memiliki KUH Pidana dan UU Penghapusan KDRT, namun melihat banyaknya kasus serupa yang menimpa PRT di dalam dan di luar negeri, membuktikan bahwa perangkat hukum yang ada tidaklah mencukupi untuk memberikan perlindungan terhadap korban dan efek jera kepada pelaku.

Rieke kemudian menyatakan turut berduka cita sedalam-dalamnya kepada keluarga Hapsari dan mendoakan almarhumah mendapat tempat yang layak di sisi Tuhan. Kedua, Rieke meminta negara harus sungguh-sungguh melindungi setiap warga negara sebagaimana tertuang dalam amanat Konstitusi UUD 1945.

Ketiga, Rieke mendorong RUU Pekerja Rumah Tangga untuk masuk kembali ke dalam Program Legislasi Nasional DPR RI periode 2009-2014 dan menjadi prioritas untuk segera diundangkan. Keempat, Rieke mendesak pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan secara tuntas serta mendesak pihak yang berwenang untuk memberikan sanksi tegas pada pelaku.

Penganiayaan Hapsari oleh majikannya telah berlangsung lama. Tidak jelas apa sebabnya, kemaluan korban juga disundut rokok. Kejadian penganiayaan ini akhrinya membuat Hapsari tewas.

"Sekujur tubuh korban penuh luka sayatan dan sundutan rokok. Pada vagina korban juga ditemukan 15 luka sundutan rokok," ujar Kepala Kepolisian Resort Bekasi Kabupaten, Komisaris Besar Heri Wibowo, Selasa 6 Oktober 2009.

Selama bekerja di rumah Sritian Hastuti, Hapsari tidak pernah menerima gaji. Bahkan selama sembilan bulan, dia tidak diberi makan dengan layak. "Ini sudah keterlaluan, meski pelaku tidak mengakui perbuatannya, tapi bukti-bukti sudah kuat," ujar Heri.

Untuk kepentingan penyelidikan, mayat pembantu yang sudah bekerja selama sembilan bulan itu langsung dikirim ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur. "Faktanya ada, liver atau hati korban pecah karena pinggangnya dipukuli setiap hari," ujarnya lagi.

Saat ini pelaku, Sritian Hastuti, sudah diamankan petugas. Tersangka dikenai empat pasal berlapis yang hukumannya diatas 10 tahun. Sehingga penahanan langsung dilakukan. "Pasal Kekerasan Dalam Rumah Tangga, Penyekapan, Penculikan dan Pasal Penganiayaan berat yang menyebabkan kematian," ujar kapolres lagi.

Sementara itu, sudah lima saksi yang telah dimintai keteranganya dalam peristiwa ini. Mereka adalah suami pelaku, petugas kemanan, tukang kebun, penyalur pembantu dan dokter ahli forensik.

READ MORE - Rieke'oneng' bicara soal Hapsari

gravatar

evakuasi penyelamatan dihentikan

TEMPO Interaktif, Padang - Evakuasi penyelamatan korban gempa di Padang dihentikan karena kecil kemungkinan ada korban yang masih hidup hingga hari kelima gempa. Tim kini berfokus pada evakuasi jenazah dan pembersihan puing-puing bangunan.

"Kalau perhitungan kita, ini kan hari kelima, tidak akan hidup lagi kalau berada di bawah reruntuhan," kata Gubernur Sumatera Barat Gamawan Fauzi, di Posko Satkorlak Sumatera Barat, Senin (5/10).

Gamawan mengatakan keputusan ini dilakukan karena kecil kemungkinan ada korban yang hidup di bawah reruntuhan selama lima hari. Proses evakuasi akan terus dilakukan, tetapi ditujukan untuk mengangkat jenasah dan membersihkan puing bangunan.

Dengan berubahnya target evakuasi, maka proses akan berlangsung lebih cepat. "Diperkirakan dalam dua minggu reruntuhan bangunan di Kota Padang akan selesai dibersihkan," katanya.

Saat ini bau anyir masih tercium di sejumlah sudut Kota Padang, terutama lokasi yang terdapat reruntuhan bangunan bertingkat seperti di sekitar Hotel Ambacang dan Hotel Bumi Minang. Hujan deras yang mengguyur Kota Padang semalaman membuat mayat cepat membusuk sehingga aroma bau pun semakin kuat.

Khusus untuk evakuasi jenazah di Hotel Ambacang, tim mengerahkan lima eskavator untuk menggali reruntuhan. Komandan Collapse Structure Search and Rescue (CSSR) Basarnas Setiawan Gerda mengatakan karena sudah tidak ada korban yang diduga masih hidup, tim memutuskan untuk merobohkan sisa bangunan yang masih berdiri untuk memudahkan penggalian. "Sangat kecil kemungkinannya," kata dia.

READ MORE - evakuasi penyelamatan dihentikan

gravatar

Tanah di Jual

ada tanah ni mau di jual punya bude ku, lokasi di kota Perawang dekat pasar. ukuran 11 ha, yang mau dijual 5 Ha saja, harga cuma 15.ooo/meter..surat surat sampai camat,sangat cocok untuk bangun perumahan. hanya 700 meter dari pasar Perawang dibelakang Telkom. pembayaran boleh 2 tahap, ada yang minat ga ya....?

READ MORE - Tanah di Jual

gravatar

Cara Men-CONTRENG

Cara men-CONTRENG








Click Gambar untuk memperbesar
READ MORE - Cara Men-CONTRENG

gravatar

Kertas Suara Pemilu 2009 Anggota DPRD

Surat Suara Pemilu 2009
DPRD Kabupaten dan Kota



Penanda Warna Surat Suara Pemilu 2009
DPRD Kabupaten dan Kota

READ MORE - Kertas Suara Pemilu 2009 Anggota DPRD

gravatar

Kertas Suara Pemilu 2009

Contoh
KERTAS SUARA PEMILU 2009
Anggota DPR

Click Gambar untuk memperbesar
READ MORE - Kertas Suara Pemilu 2009

gravatar

CALEG SEKARANG LEBIH EGOIS

Saya sangat sependapat sekali dengan pernyataan Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Malang, Prof. Dr. Mas`ud said yang mengatakan bahwa para calon legislatif (caleg) periode 2009-2014 lebih egois ketimbang pada periode sebelumnya.

"Keegoisan para caleg itu disebabkan oleh sistem baru, dari nomor urut menjadi suara terbanyak, sehingga mereka memilih kampanye yang bersifat lebih mengenalkan diri secara pribadi," katanya ketika ditanya soal tidak bergairahnya kampanye Pemilu 2009 di Malang.

Menurut dosen FISIP Unmuh Malang itu, perubahan sistem tersebut menjadikan para caleg lebih banyak memperhatikan kepentingan dan diri sendiri ketimbang partai politik (parpol) yang mengantarkan mereka menjadi calon wakil rakyat di parlemen.

Hampir seluruh caleg mempunyai pemikiran yang sama, tidak terkecuali saya sendiri, kalau tidak berbuat sesuatu dan mendekati masyarakat secara pribadi, pasti tidak akan mendapatkan suara, sehingga kampanye model dari pintu ke pintu, dari RT ke RT, dari pengajian ke pengajian dsb nya menjadi pilihan utama para caleg.

Selain model kampanye tersebut, yang menjadi trend para caleg saat ini adalah gencarnya memasang baliho, spanduk serta membuat kalender dan stiker yang memasang foto diri caleg bersangkutan.

Apalagi untuk menggelar kampanye terbuka dengan mendatangkan artis dan pengerahan massa membutuhkan dana yang tidak sedikit, bahkan tidak efektif untuk mendulang suara.

Sementara di tingkat parpol, katanya, yang sibuk berkampanye adalah para pengurus dan para calon untuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) provinsi serta pusat dan itupun tidak banyak yang melakukan kampanye terbuka, karena parpol tidak mampu memobilisi massa akibat kader-kadernya sibuk sendiri.

Kalaupun ada pengerahan massa, baik yang berkonvoi atau rapat umum terbuka, massa yang datang adalah massa sewaan bukan massa yang benar-benar loyal dengan parpol, sehingga kampanye model ini dinilai tidak efektif dan terlalu mahal. syukur syukur kalau mereka benar benar memilih kita nantinya, kalau tidak....

masyarakat sekarang sudah pintar, mereka juga lebih banyak pasif jika dibandingkan dengan kampanye Pemilu 2004, sebab di lingkungan mereka (masyarakat) ada tiga sampai lima caleg yang berasal dari kerabat dan saudara, semua bagus, jadi mereka sebenarnya juga bingung apa yang harus mereka lakukan.

READ MORE - CALEG SEKARANG LEBIH EGOIS

gravatar

Kampanye Terbuka Pemilu 2009 telah di mulai

Kemarin, Panwaslu Prov. Riau telah mengumpulkan kira-kira 37 parpol peserta pemilu 2009 sehari sebelum ditetapkan kampanye terbuka 17 maret 2009. Parpol peserta pemilu 2009 diminta untuk berkampanye damai selama berlangsungnya kampanye terbuka ini. Jadi Parpol peserta pemilu 2009 harus tetap menjaga keamanan selama kampanye terbuka ini walaupun keadaan suhu politik sat ini sedang memanas. Terlepas dari itu semua, Parpol peserta pemilu 2009 harus mengikuti proses kampanya sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.

Proses kampanye serta pen-contrengan pemilu yang aman dan damai tentu sangat kita harapkan, oleh karena itu mau tidak mau seluruh komponen masyarakat harus turut serta mengawasi proses kampanye hingga pemilu 2009 selesai. Apabila masyarakat melihat atau menemukan pelanggaran - pelanggaran seperti intimidasi, money politic, atau yang sejenisnya selama kampanye proses kampanye ini supaya langsung melaporkan kepada yang berwajib agar dapat diroses sesuai hukum yang berlaku.

Perbedaan partai, perbedaan pilihan terhadap capres, cawapres, dan caleg adalah hal yang wajar sebagaimana heterogennya masyarakat di negara Indonesia tercinta ini, namun dengan perbedaan - perbedaan itu jangan sampai merusak semangat kebersamaan dan semangat kebangsaan serta jangan sampai merusak hubungan baik ditengah - tengah masyarakat.

Akhir kata .......kita berharap semoga semua parpol peserta pemilu 2009 hendaknya memiliki jiwa BUSHIDO ( Jiwa Kesatria ) yang rela berkorban demi kepentingan rakyat banyak sebab rakyat kita sangat ikhlas dan rela mempercayakan kedaulatan dan kehormatan mereka kepada pemimpin dan elit- elit politik.
sumber : imanlinuxers
READ MORE - Kampanye Terbuka Pemilu 2009 telah di mulai

gravatar

Sengsara membawa nikmat

Sungguh, putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menetapkan bahwa anggota legislatif hasil Pemilu 2009 ditentukan oleh suara terbanyak merupakan kemenangan demokrasi, kemenangan rakyat dan kemenangan akal sehat. Tetesan tambahan dosis demokrasi yang kreatif.

Aturan sebelumnya yang menetapkan bahwa penentuan anggota legislatif berdasar nomor urut pada hakikatnya adalah pengebirian demokrasi, pengebirian hak politik rakyat, serta pengebirian akal sehat. Aturan itu hanyalah ”akal bulus” para politikus yang sudah bertengger di atas untuk tetap mempertahankan posisi mereka.

Banyak sudah efek negatif yang ditimbulkan aturan tersebut. Yang paling nyata, beberapa politikus yang telah sukses menyandang gelar anggota legislatif menjadi orang yang tidak tahu berterima kasih kepada rakyat yang memilihnya. Mereka lebih memberikan pengabdian terbaiknya kepada petinggi partai daripada kepada rakyat.

Akibatnya, keputusan-keputusan yang mereka telurkan acap kali tidak mencerminkan aspirasi atau kehendak rakyat. Sebaliknya, keputusan-keputusan itu seratus persen merupakan kepentingan pemimpin mereka di partai. Sebab, pemimpin partailah yang menjamin kelanggengan mereka sebagai anggota dewan yang bergelimang kemewahan.

Bagi elite partai, situasi tersebut sungguh menguntungkan. Tapi, itu jelas tidak menguntungkan bagi rakyat, bangsa, dan negara ini. Kepentingan rakyat diabaikan, kepentingan bangsa dan negara dinomorduakan.

Kini, dengan adanya putusan MK yang ”radikal” tersebut, kita berharap ada perubahan radikal pula. Mereka yang kini berancang-ancang menjadi anggota legislatif harus siap didepak rakyat. Bila mereka sombong, rakyat akan mudah menghukum. Yakni, tidak memilih mereka lagi dalam Pemilu 2009 nanti.

Jadi, pada prinsipnya, putusan MK tersebut benar-benar layak diberi apresiasi yang sangat tinggi. Hanya, apakah putusan itu akan langsung mendatangkan kebaikan seperti yang terurai di atas, rasanya masih perlu ditunggu dengan penuh kesabaran. Sebab, ada beberapa persoalan yang sepertinya akan menjadi batu sandungan.

Pertama, aturan main yang diputuskan MK itu akan berjalan efektif bila rakyat memberikan suaranya dengan mencoblos atau menandai nama Caleg yang dipilih. Bagi mereka yang memiliki taraf pendidikan cukup, hal itu jelas akan mudah dilakukan. Tapi, hal tersebut akan menjadi problem besar bagi mereka yang masih buta huruf dan minim pendidikan. Padahal, mereka yang masuk kategori ini tidak sedikit.

Kedua, susunan daftar Caleg yang saat ini ada terbentuk berdasar pola pikir lama (baca: nomor urut). Karena itu, banyak partai yang memasang orang tidak berdasar kedekatan si calon dengan rakyat. Nah, ketika aturan mainnya berubah dan pemilih harus memilih nama yang dikehendaki, bisa jadi, rakyat akan kesulitan memilih. Sebab, nama-nama yang tercantum di situ bukanlah nama-nama yang mereka kenal. Akibatnya, rakyat bisa memilih secara ngawur atau tidak memilih alias Golput.

Karena itu, kendati putusan tersebut sangat menggembirakan, kegembiraan itu masih belum bisa diluapkan. Kita tunggu musim panennya.***
READ MORE - Sengsara membawa nikmat

Cukup 200 Ribu untuk selamanya, ga' perlu mencari Downline. dapatkan rahasianya di tabungan ekstra
Software Iklan Baris Massal